Nama
: Lingga DarmansyahI agree your opinion
Kelas
: XII.IPA1
Tugas
: Kimia
PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Sifat
koligatif adalah sifat-sifat
fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut, tetapi
tidak pada jenisnya. Sifat koligatif terutama penurunan titik beku dan tekanan
osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim
dingin. Penerapan tekanan osmosis diitemukan di alam, dalam ilmu biologi.
Berikut ini penjelasan mengenai penerapan sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari.
A.Penerapan
Penurunan Tekanan Uap
Laut
mati adalah contoh terjadinya
penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air
yang berkadar garam yang sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat
panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebeas, sehingga
konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi. Pada saat berenang di laut mati,
kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarunya yang sangat tinggi.
Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan/rekreasi bagi
manusia. Penerapan prinsip dengan laut mati dapat kita temui di beberapa tempat
wisarta di Indonesia yang berupa kolam apung.
B.Penerapan
Kenaikan Titik Didih
Mengapa merebus telur di daerah pantai lebih cepat mateng
dibandingkan di pegunungan? Karena, pada ketinggian 0 meter dari permukaan
laut, tekanan udara = 1 atm. Pada tekanan 1 atm air mendidih pada suhu 1000C.
Pada tekanan dibawah 1 atm air mendidih pada suhu lebih kecil dari 1 atm,
semakin tinggi posisi suatu tempat ,
misalnya dipegunungan, tekanan udara semakin kecil. Jadi air mendidih didaerah
tersebut semakin dibawah 1000C. Ketika air mendidih (merubah wujud
dari cair ke gas) suhunya akan konstan walaupun terus dipanaskan. Itulah
alasannya mengapa didaerah pantai lebih cepat matang jika merebus telur.
C.Penerapan
Penurunan Titik Beku
1. Membuat Campuran Pendingin
Cairan pendingin adalah larutan berair
yang memiliki titik beku dibawah 00C. Cairan pendingin digunakan
pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es putar. Pada pembuatan es putar
cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu
dalam sebuah bejana berlapiskan kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan
mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es
putar dimasukan dalam benjana lain yang terbuat dari bahan stainless steel.
Benjana ini kemudian dimasukkan kedalam cairan pendingin, sambil terus-menerus
diaduk sehingga campuran membeku.
2. Antibeku pada Radiator Mobil
Di
daerah beriklim dingin, kedalam air radiator biasanya ditambahkan etilen
glikol. Di daerah beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini
dibiarkan, maka radiator kendaraan akan radiator menurun/tidak mudah membeku.
3. Antibeku Dalam Tubuh Hewan
Hewan-hewan
yang tinggal didaerah yang beriklim dingin, seperti beruang kutup, memanfaatkan
prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk bertahan hidup.
Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mampu menurnkan titik
beku air hingga 0,80C. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan di
musim dingin yang suhunya mencapai 1,90C karena zat antibeku yang
dikandungnya dapat mencegah pembentukan Kristal es dalam jaringan dan selnya.
4. Antibeku Untuk Mencairkan
Salju
Di
daerah yang mempunyai musim salju, setiap hujan salju selalu terjadi, jalanan
dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju.
Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan
CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat mencairkan salju. Semakin
banyak garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju mencair.
5. Menentukan Massa Molekul
Relatif (Mr)
Pengukuran
sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul
relatif zat pelarut. Dengan mengetahui
massa zat terlarut (G) Serta nilai penurunan titik bekunya, maka massa molekul
relatif zat terlarut itu dapat ditentukan.
D.
Penerapan Tekanan Osmosis
1. Mengontrol
Bentuk Sel
Larutan-larutan
yang mempunyai tekanan osmosis yang sama disebut isotonik. Larutan-larutan yang
mempunyai tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain disebut hipotonik.
Sementara itu, larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi
daripada larutan lain disebut hipertonik. Contoh larutan isotonik adalah cairan
infus yang dimasukkan kedalam darah. Cairan infus harus isotonic dengan cairan
intrasel agar tidak terjadi osmosis, baik kedalam maupun keluar sel darah.
Dengan demikian, sel-sel darah tidak mengalami kerusakan.
2. Mesin Cuci Darah
Pasien
penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi menggunakan
metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea melalui
membrane semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian di buang. Membran tak
dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di
dalam darah.
3. Pengawetan Makan
Sebelum
teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan, garam dapur digunakan
untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh mikroba penyebab makan busuk
yang berada di permukaan makanan.
4. Membasmi Lintah
Garam
dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena garam yang
ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang ada dalam tubuh
sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya/dehidrasi.
5. Penyerapan Air Oleh Akar
Tanaman
Tanaman
membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar.
Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi
daripada air disekitar tanaman sehingga air dalam tanah dapat diserap oleh akar
tanaman.
6. Desalinasi Air Laut Melalui
Osmosis Balik
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut atau dari
larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi
jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis
balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan
pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air
dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui selaput yang
permeable untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa tekanan
yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke dalam air
asin. Penggunaaan lain dari osmosis yaitu untuk memisahkan zat-zat beracun
dalam air limbah sebelum dilepas ke lingkungan bebas.
makasih, berguna banget buat ngerjain pr.
BalasHapus