Rabu, 17 September 2014

METABOLISME

Pengertian Metabolisme :
metabolisme merupakan totalitas proses kimia di
dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala
aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut
mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan
melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh
makhluk hidup memerlukan energi agar proses
kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan
energi kimia dalam bentuk makanan kemudian
mengubahnya dalam bentuk energi lain pada
proses metabolisme.
Metabolisme dibedakan atas anabolisme dan
katabolisme
Anabolisme adalah pembentukan molekul-
molekul besar dari molekul-molekul kecil.
Misalnya pembentukan senyawa-senyawa seperti
pati, selulosa, lemak, protein dan asam nukleat.
Pada peristiwa anabolisme memerlukan masukan
energi.
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul
besar menjadi molekul-molekul kecil, dan
prosesnya melepaskan energi. Contoh : respirasi,
yaitu proses oksidasi gula menjadi H O dan CO
Keterkaitan antara Anabolisme dan katabolisme
Karbohidrat menjadi salah satu komponen
makanan yang kompleks. Komponen inilah yang
menjadi salah satu bahan dalam proses
metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa
yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan
oksigen. Senyawa biologis ini hanya terdapat
dalam jumlah 1% dari keseluruhan tubuh manusia,
diolah dalam tubuh sebagai bahan makanan,
dicadangkan dalam bentuk glikogen dan
digunakan sebagai bahan bakar sel, juga
dibutuhkan dalam pembentukan tulang rawan.
Sumber karbohidrat yang paling banyak berasal
dari tumbuhan.
Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua
jenis karbohidrat yang dikonsumsi akan masuk ke
dalam sistem pencernaan dan juga usus halus,
terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian
diabsorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke
berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul
glukosa hasil konversi berbagai macam jenis
karbohidrat inilah yang kemudian akan berfungsi
sebagai dasar pembentukan energi di dalam
tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam proses
metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam
tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO &
H O dimana proses ini juga akan disertai dengan
produksi energi. Proses metabolisme glukosa
yang terjadi di dalam tubuh ini akan memberikan
kontribusi hampir lebih dari 50% bagi ketersediaan
energi. Di dalam tubuh, karbohidrat yang telah
terkonversi menjadi glukosa tidak hanya akan
berfungsi sebagai sumber energi utama bagi
kontraksi otot atau aktifitas fisik tubuh, namun
glukosa juga akan berfungsi sebagai sumber
energi bagi sistem syaraf pusat termasuk juga
untuk kerja otak. Selain itu, karbohidrat yang
dikonsumsi juga dapat tersimpan sebagai
cadangan energi dalam bentuk glikogen di dalam
otot dan hati. Glikogen otot merupakan salah
satu sumber energi tubuh saat sedang
berolahraga sedangkan glikogen hati dapat
berfungsi untuk membantu menjaga ketersediaan
glukosa di dalam sel darah dan sistem pusat
syaraf (Irawan 2007).
Molekul-molekul yang terkait dengan proses
metabolisme
1. ATP
merupakan molekul berenergi tinggi. Molekul ini
merupakan ikatan adenosin yang mengikat tiga
gugusan pospat, dengan ikatan yang lemah / labil
sehingga mudah melepaskan ikatan pospatnya
pada saat mengalami hidrolisis.
Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzymatis
yang melibatkan enzim
2. Enzim
adalah biokatalisator organik yang dihasilkan
organisme hidup di dalam protoplasma, yang
terdiri atas protein atau suatu senyawa yang
berikatan dengan protein.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai
berikut.
1. Mempercepat atau memperlambat reaksi
kimia.
2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-
beda dalam waktu yang sama.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang
tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan
pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen
yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan
memecah salah satu peptidanya untuk
membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk
enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim
dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan
enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat
digabungkan menjadi satu, yang disebut
holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu
apoenzim dan koenzim.
Kerja Enzim
ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja
enzim yaitu:
1. Teori kunci dan anak kunci ( Lock and key )
Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang
menyatakan kerja enzim seperti kunci dan
anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula
dengan enzim invertase, sebagai berikut:
1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat
melekat substrat
2. hubungan antara enzim dan substrat
terjadi pada sisi aktivasi
3. Hubungan antara enzim dan substrat
membentuk ikatan yang lemah
b. Hipothesis Koshland :
1. Enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur
yang secara fisik lebih fleksibel daripada
hypothesis Fischer.
2. Terjadi interaksi dinamis antara enzim dan
substrat
3. Jika substrat berkombinasi dengan enzim,
akan terjadi perubahan dalam struktur
(konformasi) sisi aktif enzim sehingga fungsi
enzim berlangsung efektif.
4. Struktur molekul substrat juga berubah
selama diinduksi sehingga kompleks enzim-
substrat lebih berfungsi.
Inhibitor
Merupakan zat yang dapat menghambat kerja
enzim. Bersifat reversible dan irreversible.
Inhibitor reversible dibedakan menjadi inhibitor
kompetitif dan nonkompetitif (Gambar 3.4B )
a. Inhibitor kompetitif
Menghambat kerja enzim dengan menempati sisi
aktif enzim. Inhibitor ini besaing dengan substrat
untuk berikatan dengan sisi aktif enzim.
Pengambatan bersifat reversibel (dapat kembali
seperti semula) dan dapat dihilangkan dengan
menambah konsentrasi substrat.
Inhibitor kompetitif misalnya malonat dan
oksalosuksinat, yang bersaing dengan substrat
untuk berikatan dengan enzim suksinat
dehidrogenase, yaitu enzim yang bekerja pada
substrat oseli suksinat.
b. Inhibitor nonkompetitif
Inhibitor ini biasanya berupa senyawa kimia yang
tidak mirip dengan substrat dan berikatan pada
sisi selain sisi aktif enzim. Ikatan ini
menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga
sisi aktif enzim tidak sesuai lagi dengan
substratnya. Contohnya antibiotik penisilin
menghambat kerja enzim penyusun konsentrasi
substrat. dinding sel bakteri. Inhibitor ini bersifat
reversible tetapi tidak dapat dihilangkan dengan
menambahkan
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi enzim
Konsentrasi substrat
Konsentrasi enzim
Suhu
pH
Aktivator dan inhibitor
I. KATABOLISME
1. Respirasi merupakan contoh peristiwa
Katabolisme.
Respirasi merupakan oksidasi senyawa organik
secara terkendali untuk membebaskan energi bagi
pemeliharaan dan perkembangan makhluk hidup.
Produk antara pada respirasi sel dipakai sebagai
bahan dasar untuk metabolisme.
Berdasarkan kebutuhan terhadap tersedianya
oksigen bebas, dibedakan :
a. Respirasi aerob : respirasi yang
membutuhkan oksigen bebas. Oksigen merupakan
penerima hidrogen terakhir.
b. Respirasi anaerob : respirasi yang tidak
membutuhkan oksigen bebas. Sebagai penerima
hidrogen terakhir bukan oksigen,tetapi senyawa
lain seperti asam pyruvat, dan asetaldehid.
Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui 4
tahap, yaitu :
Glikolisis
Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
Daur Krebs, dan
Sistem Transfer Elektron
Glikolisis :
Berlangsung di sitoplasma
Berlangsung secara anaerob
Mengubah satu molekul glukosa ( 6C )
menjadi dua molekul asam piruvat ( 3C )
Untuk setiap molekul glukosa dihasilkan
energi 2 ATP dan 2 NADH
Dikenal sebagai Reaksi Embden dan
Meyerhoff
Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat :
Berlangsung pada matriks mitokondria
Mengubah asam piruvat (3C) menjadi
Asetil Ko-A (2C)
Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2
NADH untuk setiap molekul glukosa
Siklus Krebs :
Berlangsung pada matriks mitokondria
Mengubah Asetil-KoA (2C) menjadi CO
(senyawa berkarbon 1)
Untuk setiap molekul Asetil-KoA dihasilkan 1
ATP, 1 FADH dan 2 NADH
Rantai Pengangkutan Elektron ;
NADH dan FADH merupakan senyawa
pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen
Melalui rantai respirasi, hidrogen dari
NADH dan FADH yang dihasilkan pada
proses glikolisis, dekarboksilasi oksidatif
asam piruvat dan daur Krebs dilepaskan ke
Oksigen (sebagai penerima hidrogen
terakhir) untuk membentuk H2O dengan
melepas energi secara bertahap.
Satu molekul NADH akan menghasilkan 3
ATP, sedang satu molekul FADH
menghasilkan 2 ATP.
Glikolisis :
Alternatif 1 : Bila tidak tersedia cukup oksigen,
akan berlangsung respirasi anaerob / fermentasi,
seperti pada diagram/skema di bawah ini :
ALTERNATIF 2 : Jika tersedia Oksigen, asam
piruvat akan memasuki Siklus Krebs dan Sistem
Transpor Elektron :
Substrat untuk respirasi tidak selalu dalam
bentuk karbohidrat, tetapi bisa juga berupa
protein atau lemak. Perhatikan skema hubungan
antara berbagai substrat tersebut dalam proses
respirasi aerob di bawah ini :
II. ANABOLISME
A. Fotosintesis merupakan salah satu contoh
dari Anabolisme
Fotosintesis terjadi pada tumbuh-tumbuhan yang
berklorofil. Fotosintesis merupakan proses
penyusunan zat organik dari zat-zat anorganik
dengan menggunakan energi dari cahaya. Zat
organik yang terbentuk dalam proses fotosintesis
berupa karbohidrat, dimana karbohidrat tersebut
dapat digunakan untuk membentuk zat-zat lain
seperti protein dan lemak.
Reaksi umum dari fotosintesis dapat dituliskan
sebagai :
cahaya
6 CO + 12 H O C H O + 6
H O + 6 O
klorofil
1. Komponen-komponen Esensial Fotosintesis :
Komponen yang mutlak diperlukan dalam proses
fotosintesis adalah bahan baku (CO dan H O),
energi berupa cahaya, pigmen, molekul carrier
enzim dan suhu yang tepat. Jika salah satu dari
komponen tersebut tidak ada, fotosintesis tidak
dapat berlangsung, sehingga komponen tersebut
disebut komponen esensial.
a). Bahan Baku
CO dari udara masuk melalui stomata ke dalam
jaringan spons daun dan segera dipergunakan
untuk proses fotosintesis. Air (H O) merupakan
bahan baku lain yang diperoleh dari lingkungan.
Pada tumbuhan tinggi, H O diabsorbsi oleh akar
dan diangkut ke daun melalui berbagai sel dan
jaringan.
b). Cahaya
Energi yang dipergunakan dalam fotosintesis
adalah energi cahaya. Dari berbagai penelitian
diketahui bahwa energi dari cahaya matahari yang
dipergunakan untuk fotosintesis hanya 2% saja.
Selebihnya dipantulkan, ditransmisikan atau
diabsorbsi senagai panas.
Panjang gelombang dari berbagai spektrum
sinar matahari tidak sama. Makin besar panjang
gelombang, makin kecil energi yang
dikandungnya. Gelombang cahaya dari yang
terpanjang hingga terpendek adalah merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Dalam
berbagai percobaan yang menggunakan obyek
Chlorella, ternyata spektrum cahaya yang palig
banyak diserap klorofil untuk proses fotosintesis
adalah spektrum merah dan biru ungu (nila).
c). Pigmen
Dengan adanya sistem pigmen, tumbuhan
hijau dapat mengabsorbsi energi cahaya dan
menggunakan cahaya ini untuk menghasilkan
gula. Klorofil merupakan pigmen terpenting dari
tumbuhan yang melakukan fotosintesis
Ada bermacam-macam klorofil, yaitu klorofil
a, b, c dan e. Klorofil a dan b terdapat pada
kloroplas tumbuhan tinggi, sedangkan klorofil
yang lain terdapat pada jenis alga tertentu.
d). Suhu
Aktivitas fotosintesis dipengaruhi oleh suhu
lingkungan. Fotosintesis umumnya berlangsung
pada suhu antara 5 – 40 C. Kecepatan
fotosintesis bertambah sampai maksimal pada
suhu 35 C dan setelah itu kecepatannya turun
tajam. Penurunan ini dimungkinkan karena enzim
menjadi kurang aktif.
e). Molekul Carrier dan Enzim
Pada kloroplas, selain dari pigmen terdapat
pula berbagai molekul carrier yang berfungsi
dalam transfer atom hidrogen, elektron dan
transfer energi. Selain itu, pada kloroplas pun
terdapat bermacam-macam enzim untuk reaksi
kimia fotosintesis.
1. 2. Penelitian tentang Fotosintesis
Beberapa percobaan yang dilakukan untuk
mengetahui hasil-hasil yang diperoleh dari
fotosintesis, antara lain :
a). Percobaan Ingenhousz
Obyek yang digunakan adalah tumbuhan Hydrilla
verticillata. Hasil dari percobaannya disimpulkan
bahwa fotosintesis menghasilkan gas, yang
ternyata adalah oksigen.
b). Percobaan Engelmann
Obyek yang digunakan adalah ganggang
Spirogyra dan bakteri thermo. Di bawah
mikroskop terlihat bakteri thermo berkumpul pada
bagian kloroplas yang terkena cahaya matahari
(B) akibat banyaknya oksigen di daerah ini.
Kesimpulan yang dapat ditarik oleh Engelmann,
yaitu bahwa fotosintesis membebaskan gas
oksigen dan kloroplast yang bertanggung jawab
terhadap produksi oksigentersebut.
c). Percobaan Sacchs
Dalam percobaan ini, Sacchs membuktikan bahwa
fotosintesis memerlukan cahaya, berlangsung
pada bagian yang berklorofil, sedang hasil akhir
dari fotosintesis adalah zat tepung (amylum).
Percobaan ini didasari atas pengertian bahwa
amylum, jika bereaksi dengan iodium akan
berwarna biru. Pada bagian daun yang ditutup
dengan kertas timah (tidak kena cahaya) tidak
berwarna biru, berarti di daerah tersebut tidak
berlangsug fotosintesis.
3. Reaksi Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pengubahan
energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk
gula yang dihasilkan dari reduksi karbondioksida
yang miskin energi. Fotosintesis dapat dituliskan
dengan persamaan reaksi sederhana :
6 CO + 12 H O C H O + 6 H O + 6
O
Pada dasarnya proses fotosintesis terjadi
dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (reaksi
tergantung cahaya) dan reaksi gelap (reaksi tak
tergantung cahaya).
a). Reaksi Terang (Reaksi Tergantung
Cahaya)
Reaksi pertama dalam fotosintesis memang
tergantung adanya cahaya, sehingga disebut
sebagai reaksi terang. Sering reaksi ini disebut
reaksi fotokimia / reaksi fotolisis / reaksi Hill,
prosesnya berlangsung di Grana.
Dalam reaksi terang terdapat dua pusat reaksi,
yaitu fotosistem I (FS I) dan fotosistem II (FS II).
Pada FS I terdapat klorofil a.683 (kl A.683) dan
karotenoid yang mampu menyerap energi cahaya
maksimum pada gelombang 700 nm (P 700),
sedangkan untuk FS II dengan P 680 diserap oleh
klorofil a 673 (kl A.673) dan klorofil b.
Jika kloroplast mendapat cahaya, maka electron
dari klorofil pada kedua fotosistem akan
tereksitasi. Elektron kaya energi ini kemudian
dipindahkan melalui akseptor-akseptor untuk
dimanfaatkan energinya.
1). Fotosistem I (FS I)
Elektron yang dikeluarkan dari FS I diteima
oleh akseptor feredoksin sebagai akseptor utama.
Elektron ini lalu ditransfer ke NADP. Pada saat
yang sama juga menerima ion H sehingga
terbentuk nikotinamida adenin dinukleotid fosfat
tereduksi (NADPH ).
NADP + 2 H + 2e NADPH
2). Fotosistem II ( FS II )
Elektron dari FS II diterima oleh akseptor-
akseptor elektron (plastoquinon, sitokrom dan
plastosianin) menuju FS I. Elektron ini digunakan
untuk mengisi lubang pada FS I. Waktu mengalir
melaui ekseptor-akseptornya, elektron ini
melepaskan energinya. Energi ini digunakan
untuk mensintesis ATP dari ADP dan Pi
(fotofosforilasi)
ADP + Pi ATP
FS II yang telah kehilangan elektron ini akan
segera diganti dari pemecahan air (fotolisis) :
2 H O 2 H + 2 OH
2 OH 2 e + H O + ½ O
H O 2 H + 2 e + ½ O
2 H O 4 H + 4 e + O
Pada fotolisis terlihat bahwa O yang dibebaskan
berasal dari dua molekul air ( 2 H O ), Jadi pada
reaksi terang dihasilkan ATP, NADPH dan O .
b). Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya)
Reaksi gelap (reaksi tak tergantung cahaya /
Reaksi Blackman) adalah suatu proses fiksasi
CO untuk membentuk glukosa dengan
menggunakan energi yang dihasilkan oleh reaksi
terang. Reaksi ini terjadi di stroma pada kloroplas
dan tidak memerlukan cahaya. Reaksi
biokimiawinya berlangsung melalui suatu siklus
yang disebut siklus Calvin Benson.
PGAL yang terbentuk dalam reaksi gelap
merupakan hasil berdih fotosintesis secara
keseluruhan. Untuk membentuk satu molekul
glukosa diperlukan dua molekul PGAL dan ini
diperoleh dari mereduksi enam molekul CO .
Dengan mereduksi enam mulekul CO , akan
dihasilkan 12 molekul PGAL. Dua molekul PGAL
digunakan untuk membentuk glukosa, sedangkan
10 molekul lainnya akan direduksi kembali melalui
senyawa antara seperti fruktosa 1,6 difosfst
(FDP) dan glukosa 5-fosfat (G 5-P) untuk
menghasilkan RuDP.
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema
fotosintesis, yang menunjukkan keterkaitan antara
reaksi terang dan reaksi gelap di bawah ini :
Keterangan :
h : cahaya matahari
Kotak dalam adalah reaksi terang (reaksi
tergantung cahaya)
Kotak luar adalah reaksi tak tergantung cahaya
(siklus Calvin Benson)
Senyawa pertama yang ditemukan setelah
pengikatan CO oleh RuDP adalah PGA ( asam
fosfogliserat ) yang terdiri atas 3 atom karbon.
Oleh karenanya, tumbuhan yang melakukan
fotosintesis menggunakan cara ini disebut
tumbuhan C
Fotosintesis melalui jalur C (Jalur metabolisme
Hatch – Slack)
Terjadi pada tumbuhan golongan C4; yaitu
tumbuhan tebu, jagung, berbagai rerumputan
(crabgrass, shorghum dan Bermuda grass) dan
beberapa tumbuhan padang pasir. Tumbuhan ini
digolongkan ke dalam tumbuhan C karena
senyawa pertama yang dijumpai setelah fiksasi
CO adalah asam oksaloasetat yang merupakan
senyawa dengan 4 atom karbon.
Kelebihan Tumbuhan C4 dibanding dengan C3
1. Membutuhkan lebih banyak ATP;
2. Sintesis glukosa berlangsung lebih cepat per
satuan luas daun;
3. Berlangsung lebih efisien dalam keadaan
intensitas cahaya yang tinggi;
4. Affinitas enzym fosfoenolpiruvat karboksilase
terhadap CO lebih besar dibanding dengan
RuDP
5. Penambatan CO lebih efektif;
6. Proses fotosintesis berlangsung cukup baik
dalam keadaan jumlah CO yang sangat
sedikit di udara.
7. Tumbuh lebih cepat.
2. KEMOSINTESIS
Kemosintesis terjadi pada beberapa jenis bakteri
yang menggunakan energi dari reaksi kimia
anorganik sederhana untuk sintesa karbohidrat,
dan menggunakan energi kimia dari luar tubuh.
Sumber karbon untuk kemosintesis berasal
dari CO2.
Bahan baku anorganik adalah air dan karbon
dioksida.
Sumber energi dari reaksi kimia (bukan dari
cahaya).
Energi diperoleh dari hasil oksidasi senyawa
anorganik yang diserap dari lingkungan;
Seperti : hidrogen, hidrogen sulfida, sulfur
(belerang), besi, amonia dan nitrit.
Beberapa organisme yang melakukan
kemosintesis :
1. Bakteri sulfur tidak berpigmen yang
mengoksidasi sulfida menjadi sulfat :
Menyerap (H S) maupun S dari lingkungan
Kedua senyawa tsb bergabung dengan
oksigen dan menghasilkan energi yang
digunakan untuk membuat Karbohidrat
Hasil samping berupa S , bila bahan
asalnya H S dan ion sulfat (SO ) bila
asalnya S
2. Bakteri besi yang mengoksidasi
ferrohidroksida menjadi ferrihidroksida.
Hidup di air tawar atau air asin yang
mengandung senyawa besi terlarut.
Bakteri menyerap senyawa besi terlarut dan
menggabungkannya dengan oksigen
sehingga menjadi bentuk tidak larut dengan
mengeluarkan energi.
3. Bakteri Nitrifikasi
Tipe bakteri yang menggunakan amonia dan
melepaskan ion nitrit. Contoh :
Nitrosomonas
Tipe bakteri yang menggunakan ion nitrit
dan melepaskan ion nitrat : Nitrobakter
PERBANDINGAN ANTARA FOTOSINTESIS DAN
KEMOSINTESIS
Organis
me
Type
pros
es
Bahan
yang
dipaka
i
Sumber
energi
Hasil
Tumbuh
an hijau
Foto
sinte
sis
CO
H O
Cahaya
yang
diabsorbsi
klorofil
Gula,
H O,
O
Bakteri
belerang
hijau
Foto
sinte
sis
CO ,
H S
Cahaya
yang
diabsorbsi
klorofil
bakteri
Gula,
H O ,
S
Bakteri
belerang
ungu
Foto
sinte
sis
CO
H S,
H O
Cahaya
yang
diserap
bakteriopu
rpurin
Gula,
H
SO
Bakteri
Nitrifika
si
Kem
osint
esis
CO
H O
Oksidasi
ammonia
menjadi
nitrit
Gula,
H O,
O
Bakteri
Nitrifika
si
Kem
osint
esis
CO
H O
Oksidasi
nitrit
menjadi
nitrat
Gula,
H O,
O
Bakteri
belerang
tak
berwarn
a
Kem
osint
esis
CO
H O
Oksidasi
H S
menjadi
sulfat
Gula,
H O,
O
Bakteri
besi
Kem
osint
esis
CO
H O
Oksidasi
ferro
menjadi
ferri
Gula,
H O,
O
3. Sintesis Lemak
Terjadi di sitosol
Lemak atau lipida adalah senyawa yang
terdiri atas satu molekul gliserol (R–OH)
dan tiga molekul asam lemak ( R-COOH)
Lemak penting sebagai komponen structural
sel, khususnya membrane sel dan sebagai
bahan baker biologis. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, lemak dapat diperoleh
dari makanan dan dapat pula disintesis di
dalam tubuh. Di dalam tubuh, lemak dapat
disintesis dari produk antara (intermediate
product) pada proses respirasi, seperti PGAL
dan asetil KoA.
Baik tumbuhan maupun hewan dapat
mensintesis lemak dari karbohidrat, melalui
tahap-tahap :
1. Sintesis gliserol [ C H (OH) ]
2. Sintesis asam lemak
3. Penggabungan asam lemak dan
gliserol.
gliserol + asam lemak =
lemak + air
4. Sintesis Protein
Terjadi di ribosom
Unit penyusunnya adalah asam amino
Protein merupakan polimer dari asam amino
yang dihubungkan oleh ikatan peptida
Ikatan peptida adalah ikatan yang meng-
hubungkan antara gugus amine dari satu
asam amino dengan gugus karboksil dari
asam amino yang lain.
ASAM AMINO ESSENSIAL
Yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk
oleh tubuh;
Yang termasuk ke dalam golongan ini :
Arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin,
metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin
ASAM AMINO NON ESENSIAL
Yaitu asam amino yang dapat dibentuk oleh
tubuh melalui senyawa antara respirasi.
Yang termasuk golongan ini :
Alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam
glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin dan
tirosin
Klasifikasi protein berdasar fungsi biologiknya
Enzim , menkatalisis reaksi-reaksi biokimia
Protein cadangan , disimpan sebagai
cadangan makanan
Protein transpor, mentranspor zat/unsur
tertentu
Protein kontraktil pada jaringan tertentu
Protein pelindung, misalnya antibodi
Toksin , merupakan racun
Hormon ,mengatur proses-proses hidup
Protein struktural, penyusun struktur sel,
jaringan, dan tubuh.